It's already April 4th.

How do I say this, or even start this? I've made a promise to myself to write daily in April, and I shall honor that promise, eventhough it is a tad too late. Because if people want to break their promises to me, that's their problem, but I, need to do the best for myself.

April had always been a roller-coaster ride. He got married in April 2014. Today is actually his second anniversary and masyaAllah I just love where we are right now as two separate individuals. I am still searching for ways in life, but I am truly happy by the series of events that had led me up till now. Till this very moment.

Hence, this. This is a poem that I've written to honor my promise. My promise to be happy and to do the best for myself, because basically if I don't love myself no one else can.

Perempuan

Kalau dadaku kosong dengan susu manis
Yang bisa membunuh lapar anak-anak,
Semoga belaiku berisi dengan kasih,
Bila mereka hilang perhatian dan kehendak.

Kalau jari manisku kosong tak bertanda,
Semoga aku bisa saja bercinta dengan takdir Tuhan
Menggantung harapan tak berbagi pada kemanusiaan,
Mencari makna pada secangkir kopi yang pahit
Dan manis madu yang tersisip.

Aku perempuan yang tak terdefinisi oleh norma.

Kalau benar aku bukan perempuan di matamu,
Hanya kerana aku bukan isteri mahupun ibu,
Maka aku berdoa.

Moga aku jadi manusia.

Entah ramai mana perempuan mahupun lelaki yang memeluk peranan,
Entah ramai mana pula yang benar-benar manusia dalam keadaan.

Farah Liyana Zaini
April 4 2016, 11.37 pm
St Lucia, Brisbane




0 Comments